Proposal Penelitian Pengaruh Media Sosial Pada Remaja SMA



Bismillahirahmanirrahim, alhamdulillah, subhanallah walhamdulillah wala ila haillallah huwallahu akbar.

Allahumma sholli ala muhammad.

Assalamualaikum...

Sebagai seorang pelajar nih, kita gak bakal lepas dari yang namanya Tugas. Ya gak?? Iya dong pastinya! Kan fakta :v
Nah terlepas tugas tersebut mungkin bisa berubah wujud entah menjadi PR, catatan, rangkuman, soal, atau sebuah proyek. Namanya tugas adalah tugas.

Dan disitulah, pertanggung jawaban, disiplin dan ketekunan kita sebagai pelajar diuji.
Maka, jangan remehin tugas ya gengs. Karena itu pada dasarnya juga buat diri sendiri.

Banyak lho yang gak seberuntung kita yang bisa sekolah. Saat kita ngeluh capek gara-gara tugas sekolah,
Lihatlah, banyak yang pingin ada di posisimu. Yang bisa sekolah sedang mereka harus putus sekolah jadi tulang punggung keluarga atau masalah lainnya. So, jangan mengeluh. Cukup nikmati:v (ya walau gak enak, nikmati aja)

Nah disini, untuk anak SMA pasti ada kan ya tugas bikin proposal. Nah aku mau share. Kali aja berfaedah buat referensi. Hehehee..


CATATAN PENTING UNTUK PARA GENERASI PENERUS MASA DEPAN YANG CEMERLANG.
SELALU SERTAKAN SUMBER JIKA COPAS ATAUPUN MEMAKAI KARYA ORANG LAIN.
BUKAN KARENA GAK RELA KARYANYA DI COPY ENGGAK. TAPI ITU ADALAH PEMBIASAAN SIKAP SEORANG YANG PROFESIONAL UNTUK JUJUR DAN MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN.

KARENA HANYA PARA KORUPTOR DAN ORANG GAGAL YANG PUNYA ETIKA PENCURIAN TERSEBUT.

Cuss,,  ini dia contoh proposalnya.

Masih banyak kurangnya. So, jangan terlalu jadiin pegangan ya :)) butuh koreksi yang banyaakkk







🍃🍃🍃🍃🍃🍃




“PENGARUH MEDIA SOSIAL BAGI REMAJA SMA”

 (logo sekolah ya :))

OLEH :
OKTAVIA NINGRUM (26)
XI MIPA 3

PEMERINTAHAN PROVINSI JAWA TIMUR
 DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 10 MALANG
Jl. Danau Grati no.1 Telp. (0341)719300 Fax. (0341) 717300)
email : sman10malang@yahoo.com Kode Pos 65139
KOTA MALANG
FEBRUARI 2019






BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini, teknologi semakin maju. Tidak dapat dipungkiri hadirnya internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, dan sebagainya. Dengan semakin majunya internet maka media sosial pun ikut berkembang pesat. Media sosial merupakan situs yang mana seseorang dapat membuat web page pribadi dan terhubung dengan setiap orang yang tergabung dalam media sosial yang sama untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.
Media sosial memang menawarkan banyak kemudahan yang membuat para remaja betah berlama-lama berselancar di dunia maya. Para pengguna media sosial pun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya media sosial sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan.

Dalam media sosial tidak ada batasan ruang dan waktu, mereka dapat berkomunikasi kapan pun dan dimanapun mereka berada. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. (http://tikomjessicadevina.blogspot.com).

Di kalangan remaja, penggunaan media sosial/media sosial dapat mempengaruhi pola kehidupannya. Banyaknya fitur-fitur menarik dalam media sosial/media sosial membuat mereka cenderung malas dan kecanduan.. Keadaan tersebut membuat waktu mereka banyak yang terbuang dan aktivitas yang terganggu, seperti sekolah, belajar, makan, tidur, bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan membantu orang tua. Karena anak tersebut terlalu lelah dengan kesenangan dalam media/media sosial tersebut.
Oleh karena itu, dibuatnya proposal penelitian ini untuk memaparkan kepada para pembaca, bagaimana pengaruh media sosial bagi remaja SMA.

1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa media sosial banyak digemari oleh remaja SMA?
2. Bagaimanakah dampak dari penggunaan media sosial di kalangan remaja SMA?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab media sosial banyak digemari oleh remaja masa kini
2. Untuk mengetahui pengaruh media sosial terhadap perkembangan remaja masa kini.

1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan untuk pembaca adalah bahwa proposal penelitian ini dapat berguna bagi upaya untuk mengurangi pengaruh buruk media sosial bagi remaja. Dan juga sebagai tambahan wawasan bagi pembaca.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Media sosial
Tidak dapat dipungkiri hadirnya internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, dan sebagainya. Dengan semakin majunya internet maka media sosial pun ikut berkembang pesat.

2.1.1 Pengertian
Media sosial (sering disalahtuliskan sebagai sosial media) adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein Mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content"

2.1.2 Ciri-ciri
Media sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut  :
1. Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa ke berbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
2. Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
3. Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
4. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi

2.1.3 Perkembangan
Perkembangan dari Media Sosial itu sendiri sebagai berikut:
1. 1978 Awal dari penemuan Sistem papan buletin yang memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat elektronik, atau mengunggah dan mengunduh Perangkat lunak , semua ini dilakukan masih dengan menggunakan saluran telepon yang terhubung dengan modem.
2. 1995 Kelahiran dari situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting yaitu layanan penyewaan penyimpanan data situs web agar halaman situs web tersebut bisa di akses dari mana saja, dan kemunculan GeoCities ini menjadi tonggak dari berdirinya situs-situs web lain.
3. 1997 Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun sebenarnya pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang juga merupakan situs jejaring sosial namun, Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan sebuah situs jejaring sosial di banding Classmates.com
4. 1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apa pun. termasuk hal pribadi ataupun untuk mengkritisi pemerintah. sehingga bisa di katakan blogger ini menjadi tonggak berkembangnya sebuah Media sosial.
5. 2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi booming, dan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal.
6. 2003 Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn juga berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media Sosial makin berkembang.
7. 2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam menggunakannya, sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang user friendly.
8. 2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini, merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota terbanyak.
9. 2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau yang bernama Tweet ini yang hanya dibatasi 140 karakter.
10. 2010 Lahirnya Instagram, situs jejaring sosial yang memungkinkan penggunanya untuk membagikan foto-fotonya dengan mudah, awalnya hanya untuk pengguna iOS, tetapi sejak 2012 juga hadir untuk pengguna Android.
11. 2011 Lahirnya LINE, situs jejaring sosial yang memungkinkan pengguna berbagi foto dan video maupun melakukan percakapan dengan pengguna lain.
12. 2011 Lahirnya Google+, yang diluncurkan oleh Google. Tetapi pada awal peluncuran, Google+ hanya sebatas pada orang yang telah diundang oleh Google. Setelah itu Google+ diluncurkan secara umum. (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Media_sosial)

2.2 Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.

2.1.4 Definisi
Dilihat dari bahasa inggris "teenager", remaja artinya yakni manusia berusia belasan tahun. Di mana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan. Remaja juga berasal dari kata latin "adolensence" yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1992). Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri.

2.1.5 SMA.
SMA adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus SMP. Sekolah menengah atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12.
Masa SMA yang memiliki rentan usia 15-18 tahun bisa dikatakan merupakan masa peralihan seseorang dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa atau yang lebih sering kita kenal dengan istilah masa remaja. (https://wordpress.com)
Pada masa SMA, saat itulah seorang remaja menjalani tahap pencarian jati diri. Di masa tersebut, waktu remaja lebih sering di habiskan di sekolah. Dan faktor lingkungan, sangat mempengaruhi pola pikirnya. Maka dari itu, SMA adalah tempat yang berperan penting bagi masa depannya kala sudah menjadi manusia dewasa.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Menurut Margono (2004: 36), ” penelitian kualitatif  bersifat ”generating theory” bukan ”hypothesis-testing”, sehingga teori yang dihasilkan berupa teori substantif. Karena itu, isi pada penelitian kualitatif lebih penting daripada simbol atau atribut seperti pada penelitian kuantitatif.”
Di dalam penelitian kualitatif analisis yang digunakan lebih bersifat deskriptif-analitik yang berarti interpretasi terhadap isi, dibuat dan disusun secara sistemik atau menyeluruh dan sistematis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Penelitian ini berdesain deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif sehingga data yang dihasilkan adalah berupa kata dan kalimat.

3.2 Waktu dan Tempat
1. Waktu pembuatan proposal adalah mulai tanggal 06 Februari 2019 hingga 13 Februari 2019
2. Tempat pembuatan proposal: Jl. Danau Grati no. 01 di SMA Negeri 10 Malang dan Jl. Raya Bugis no. 01 RT.07 RW.05



BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Alasan Media Sosial banyak digemari remaja SMA
Media sosial telah menjadi bagian dari pengalaman tumbuh dewasa para remaja. Remaja di seluruh dunia begitu lekat dengan media sosial. Mereka terus berkomunikasi lewat media sosial, bahkan pada saat makan dan berjalan. Waktu yang dihabiskan untuk media sosial sering kali lebih banyak dibandingkan dengan waktu yang dihabiskan untuk belajar atau berkumpul bersama keluarga. Berbagai hal menjadi alasan media sosial begitu mampu menarik bagi para remaja.
Dalam sebuah penelitian, para peneliti melihat tanda-tanda yang menunjukkan bahwa media sosial dapat memicu dan mengaktifkan sirkuit otak di kalangan remaja, yang mana jaringan syaraf otak yang sama ini juga berperan dalam mengaktifkan sensasi jika seseorang  makan cokelat atau mendapatkan hadiah uang.
Studi dilakukan oleh tim peneliti dari UCLA, yang merekrut 32 remaja umur 13 sampai 18 untuk melihat efek tertentu dari penggunaan sosial media pada otak remaja.
Para remaja yang mengunggah foto mereka di sosmed, kemudian mendapatkan “suka” atau “like” dari sesama pengguna dan pertemanan, dengan jumlah masing-masing foto mendapatkan apresiasi dari peserta remaja lainnya. Orang-orang yang memang sedang dalam penelitian untuk mengungkap kecanduan remaja pada sosial media.
Di penelitian, aktivitas otak diukur menggunakan Scan MRI. Tim menemukan fakta bahwa ketika para peserta melihat foto mereka sendiri mendapat ‘like’ dengan jumlah besar maka disaat yang sama muncul aktivitas di berbagai daerah otak, khususnya bagian otak dengan jaringan ‘reward’ sirkuit. Sirkuit ‘hadiah’ ini diyakini sangat sensitif terjadi mendominasi di kalangan remaja selama bertahun-tahun.
Tim menemukan fakta lain, bahwa jumlah foto yang disukai sangat dipengaruhi oleh keputusan para remaja itu sendiri, apakah akan memberi “Like” sendiri atau tidak, “Kami mendapatkan foto yang diunggah sama persis namun berbeda jumlah like-nya, ada yang banyak dan ada yang tidak suka” , penulis utama studi Lauren Sherman mengatakan, “Ketika melihat foto mendapatkan banyak atribut ‘suka’ mereka juga secara signifikan menyukai sendiri foto tersebut sehingga diikuti dan disukai orang lain”.
Peg Streep, seorang pemerhati tren digital dan remaja, menuliskan empat alasan utama remaja menjadi maniak media sosial, seperti dilansir dalam situs Psychology Today, Selasa, 25 Juni2013.

1.        Mendapatkan perhatian
Hasil penelitian dari Pew Research Center Study, AS, menunjukkan bahwa sebagian besar remaja berbagi informasi di sosial media. Berbagai informasi menjadi kunci bagi mereka untuk mendapatkan perhatian bagi diri mereka sendiri. Mereka sering kali mengeluhkan tentang over haring yang dilakukan pengguna media sosial lain. Padahal, mereka sendiri juga terjebak di dalamnya. Mereka berbagi begitu banyak hal (bahkan yang bersifat pribadi) di dalam media sosial.
2.        Meminta pendapat
Remaja sering kali meminta pendapat dan persetujuan rekan-rekannya untuk memutuskan sesuatu. Itu wajar jika di dunia nyata. Namun, dengan adanya media sosial, mereka menjadi meminta pendapat untuk hal yang tidak penting. Contohnya, mereka akan semakin sering mengunggah foto untuk sekadar melihat bagaimana komentar rekan-rekannya. Semakin banyak pujian atau sekadar “Like” di Facebook akan membuat mereka merasa populer. Dengan kata lain, media sosial menjadi indikator kepopuleran mereka. Ada "kepuasan intrinsik" pada remaja jika mereka populer di media sosial. Bukan hanya lewat foto, remaja sering kali menulis status yang berisikan permintaan saran pada rekan-rekan mereka. Dan lagi-lagi, ini bukanlah hal yang penting untuk dibagi.
3.   Menumbuhkan citra
Media sosial tidak akan mampu mendeskripsikan pribadi seorang pengguna secara utuh. Oleh sebab itu, remaja menjadikan media sosial sebagai penumbuh citra positif mereka. Remaja akan cenderung memberikan kesan yang baik saat di media sosial. Mereka berharap orang lain melihat mereka seperti apa yang mereka harapkan.
4.        Kecanduan
Media sosial membuat remaja kecanduan. Mereka akan sulit mengalihkan pandang dari situ. Mereka "terjebak" dalam lingkaran drama media sosial. Meskipun mereka terus mengeluh tentang "drama" dalam media sosial, kenyataannya mereka juga pelaku drama tersebut.

4.2 Dampak penggunaan Media Sosial di kalangan remaja SMA
Penggunaan media sosial di kalangan remaja memiliki dampak positif dan dampak negatif.
Media sosial juga dapat mempererat tali persaudaraan walaupun jaraknya jauh. (http://tscumum2011.blogspot.com)

Selain dari dampak tersebut, masih banyak dampak positif sosial media di antaranya adalah sebagai berikut:
Remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena mereka dapat berinteraksi dan menerima umpan balik dari satu sama lain (http://ahlan-kurniawan.blogspot.com).
Memudahkan dalam memperoleh informasi. Remaja menjadi lebih mudah untuk memperoleh informasi dari di internet karena adanya blog ataupun website. Selain itu sosial media juga bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain (http://lumansupra.wordpress.com, ).

Situs media sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik (http://ahlan-kurniawan.blogspot.com).
Memudahkan remaja untuk sharing atau berbagi. Dengan adanya blog, remaja mudah berbagi mengenai pengalaman hidupnya dan berbagai hal lainnya yaitu dengan mempostingnya ke blog (http://tscumum2011.blogspot.com).
Dari pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa media sosial itu memiliki dampak positif yaitu, media sosial dapat digunakan para remaja sebagai media untuk memperbanyak teman, mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, memudahkan para remaja untuk mendapat informasi, dan memudahkan para remaja untuk saling berbagi perhatian.

Dampak negatif dari penggunaan media sosial adalah dapat membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental. Selain itu, dampak negatif dari penggunaan sosial media di kalangan para remaja di antaranya adalah banyak para remaja yang kecanduan untuk menggunakan media sosial tanpa mengenal waktu sehingga menurunkan produktivitas dan rasa sosial di antara remaja pun berkurang (http://refrisavitri.blogspot.com).

Selain itu, banyak para remaja yang lebih suka berhubungan lewat media sosial dibandingkan dengan bertemu dengan teman-temannya dan yang lebih parah lagi mereka yang kecanduan susah untuk berkomunikasi dengan yang lain. Para pelajar juga lebih sering menggunakan waktu mereka untuk bermain game yang ada pada salah satu media sosial.
Banyak kasus-kasus tentang penculikan gadis, banyak orang-orang dengan kepandaian komunikasi dan rayuan dapat melarikan gadis yang dibawa usia menjadi korban. Media sosial juga digunakan untuk bisnis prostitusi.  Banyak remaja yang tergiur karena pengaruh dari lingkungannya yang memang ada yang sudah terjun ke dunia hitam dan juga menawarkan keuntungan yang sangat menjanjikan. Remaja yang sedang labil apalagi suka bermimpi hidup mewah dengan mudah serta berasal dari keluarga yang berantakan mudah untuk terjerumus dalam prostitusi di media sosial ini (http://wahyufianlagi.blogspot.com).
Selain dampak-dampak negatif tersebut, masih banyak dampak negatif yang lain di antaranya adalah sebagai berikut :

Situs media sosial akan membuat remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan menjadi kurang berempati di dunia nyata (http://dampakpositifdannegatifsitus.blogspot.com, ).

Menjadikan seorang remaja menjadi malas belajar karena sering menggunakan media sosial untuk bermain game yang ada di situs tersebut. Facebook menyediakan layanan game yang membuat remaja menjadi kecanduan game (http://wahyufianlagi.blogspot.com).
Menyebabkan kurangnya sopan santun remaja saat ini. Dengan adanya media sosial, semakin banyak para remaja yang menggunakan bahasa yang tidak sepantasnya. Dan bagi remaja yang masih polos, tentu akan menganggap bahwa bahasa tersebut adalah bahasa modern anak zaman sekarang (http://refrisavitri.blogspot.com).

Bagi remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs media sosial. Hal ini membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara berkomunikasi di dunia maya atau nyata. (http://dampakpositifdannegatifsitus.blogspot.com).

Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan dapat mengakibatkan obesitas (http://wahyufianlagi.blogspot.com).

Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer (http://refrisavitri.blogspot.com).

Sebagaimana dijelaskan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa selain memiliki dampak positif, media sosial di kalangan remaja juga berdampak negatif, yaitu dapat membuat remaja lebih mementingkan diri sendiri, menjadikan seorang remaja menjadi malas belajar, menyebabkan kurangnya sopan santun, semakin sulitnya remaja membedakan antara berkomunikasi di situs media sosial dan di dunia nyata dan kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Media sosial memiliki fungsi atau peranan penting terutama di kalangan remaja SMA, hal itu dikarenakan banyak faktor yang melandasi. Seperti tuntutan tugas atau pendidikan yang kian hari semakin maju, juga tuntutan dari lingkungan sosial karena mengikuti arus globalisasi.

Pilihannya hanya dua, mengikuti atau tertinggal. Namun, media sosial nyatanya memiliki banyak pengaruh. Entah dari sisi positif atau negatif. Dari sisi positif, media sosial adalah pengembangan kreasi paling mudah dan jitu untuk kaum muda. Namun, PR bagi kita semuanya adalah pengaruh negatif tersebut.

Sudah menjadi tuntutan wajib untuk generasi milenial menjadi generasi pembawa perubahan, inovasi, kreativitas, dan tanggung jawab. Nah, salah satunya adalah menjadi cerdas dalam kehidupan baik dunia nyata maupun dunia maya. Oleh karena itu, filter atau memilah konten-konten yang tersebar bebas di media sosial adalah makanan wajib yang harus diperhatikan agar tidak terpengaruh pada hal-hal negatif yang merusak generasi yang cerdas.

Media sosial memang baik untuk remaja, karena di media sosial mereka akan mendapatkan banyak teman informasi dan sebagainya. Tetapi, para remaja harus dapat membagi waktu antara orang tua, belajar, dan teman yang berada didunia nyata.

5.2 Saran

Setelah mengetahui tentang pemaparan dari pengaruh media sosial di kalangan remaja SMA, diharapkan bagi para pembaca untuk bisa lebih bijak dan dewasa dalam menggunakan media sosial. Serta, tidak mudah terpengaruh atas konten-konten dari orang yang tidak bertanggung jawab di media sosial.
Diharapkan setelah membaca proposal penelitian ini, pembaca dapat mengatur waktu dan cerdas dalam menggunakan media sosial. Dan juga diharapkan, agar pembaca mampu menggunakan media sosial dalam hal positif dan bermanfaat, sehingga tidak ada waktu terbuang percuma.







DAFTAR PUSTAKA

http://lindasukmahayati.blogspot.com/2017/03/penelitian-sosial-pengaruh-media-sosial.html?m=1  (diakses 06 Februari 2019)
http://mayaanpa.blogspot.com/2017/04/kata-pengantar-pujisyukur-atas.html?m=1 (diakses 10 Februari 2019)
https://wordpress.com (diakses 10 Februari 2019)
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Media_sosial (diakses 10 Februari 2019)
http://tikomjessicadevina.blogspot.com (diakses 13 Februari 2019)
https://www.google.com/amp/s/mandhoteck.wordpress.com/2016/02/21/makalah-tugas-bahasa-indonesia-pengaruh-media-sosial-di-kalangan-remaja/amp/  (diakses 13 Februari 2019)
http://dampakpositifdannegatifsitus.blogspot.com  (diakses 13 Februari 2019)
http://refrisavitri.blogspot.com (diakses 19 Februari 2019)
http://wahyufianlagi.blogspot.com (diakses 19 Februari 2019)
http://ahlan-kurniawan.blogspot.com (diakses 19 Februari 2019)
http://tscumum2011.blogspot.com (diakses 19 Februari 2019)
http://lumansupra.wordpress.com (diakses 19 Februari 2019)






Komentar


  1. Thanks infonya. Oiya ngomongin media sosial, tau ga sih kalo medsos itu ternyata bisa bikin seseorang jadi boros. Cek penjelasannya di sini ya: Media sosial bikin kamu milenial makin boros, kok bisa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyalah ngabisin kuota soalnya. Dikira kuota pakai daun kali belinya :(
      Btw thx u infonya

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer