Poster dan Rangkuman Sistem hormon Kelas 11 SMA

 Sistem Hormon


Halo gengs ketemu lagi di blog Makanan Wajib Sekolah Tercinta.
Kali ini admin mau share  'Hormon'. 😆
Ups maksudnya about 'Sistem Hormon' ya kali sih hormon di bagi-bagiin ke orang 😅

Bonus pict atau poster buatan admin sendiri (karena tugas dari Bapak Riski sih ini wkwk)



A. PENDAHULUAN


Sistem hormon adalah salah satu bagian dari
sistem koordinasi yang mengatur aktivitas tubuh
melalui hormon secara lambat.
Komponen sistem hormon terdiri atas kelenjar,
hormon, dan organ target.

Macam-macam kelenjar:

1) Kelenjar endokrin, adalah kelenjar
penghasil hormon yang tidak memiliki
saluran pembuangan (buntu), tapi masuk ke
peredaran darah.

2) Kelenjar eksokrin, adalah kelenjar penghasil
enzim yang memiliki saluran pembuangan.
Kelenjar endokrin terdiri dari tiga persinyalan:

1) Autokrin, organ target kelenjar adalah
kelenjar itu sendiri.
Contoh: lambung.

2) Parakrin, organ target kelenjar berada dekat
kelenjar tersebut.
Contoh: kelenjar adrenal.

3) Endokrin, organ target kelenjar jauh dari
kelenjar tersebut.
Contoh: kelenjar kelamin.

Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan
kelenjar endokrin dan dapat mempengaruhi
organ target.

Hormon dihasilkan dan bekerja atas perintah
sistem saraf (neuroendocrine control), sesuai
keadaan dan rangsangan yang diterima otak
pada bagian hipotalamus.


B. KELENJAR ENDOKRIN

Kelenjar endokrin pada manusia terdiri atas:
Hipofisis
(pituitari) Tiroid Paratiroid
Timus Pencernaan Pankreas Adrenal
Pineal Ovarium Testis


C. KELENJAR HIPOFISIS

Kelenjar hipofisis atau pituitari adalah kelenjar
yang berada di bawah hipotalamus dan langsung
berhubungan dengannya.
Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon￾hormon yang mengatur kerja kelenjar dan
hormon lain (master of glands).

1) Hipofisis lobus anterior (depan)































D. KELENJAR TIROID DAN PARATIROID
Kelenjar tiroid adalah kelenjar gondok yang
terletak di depan trakea di bawah jakun.
Kelenjar paratiroid adalah kelenjar anak gondok
yang berjumlah 4 buah dan menempel di
belakang kelenjar tiroid.

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon
triiodotironin (T3), tiroksin (T4), dan kalsitonin,
sedangkan kelenjar paratiroid menghasilkan
parathormon (PTH).

Mekanisme pembentukan tiroksin:
1) TSH dari kelenjar hipofisis merangsang
pembentukan tiroksin di kelenjar tiroid.
2) Triiodotironin menggunakan iodium dalam
tubuh untuk membentuk tiroksin.
Fungsi hormon tiroksin adalah mengatur
metabolisme tubuh dengan mengkatalisis reaksi
kimia dalam tubuh.

Defisiensi iodium dapat menyebabkan
gondokan, yaitu pembengkakan kelenjar tiroid
akibat penumpukan hormon tiroid.
Kelebihan iodium dapat menyebabkan
gondokan pula, karena iodium menumpuk dalam
kelenjar tiroid.


Hormon kalsitonin dan parathormon adalah
hormon yang bekerja secara antagonis.
Keduanya berfungsi untuk mengatur
metabolisme kalsium dalam tubuh.
Pengaturan kalsium oleh hormon kalsitonin:
1) Memacu penyimpanan kalsium di tulang.
2) Menurunkan konsentrasi kalsium di darah.
Pengaturan kalsium oleh parathormon:
1) Memacu pelepasan kalsium di tulang.
2) Meningkatkan konsentrasi kalsium di darah
dengan:
 Mengatur absorpsi kalsium dari usus.
 Mengatur ekskresi kalsium di ginjal.

E. KELENJAR TIMUS
Kelenjar timus adalah kelenjar yang terletak di
depan percabangan (bifurkasi) trakea dan terdiri
dari dua lobus.
Kelenjar timus bertugas sebagai kelenjar yang
mengatur pertumbuhan dan sistem imun.
Kelenjar timus berukuran besar ketika anak-anak
dan remaja, dan mengecil ketika dewasa.
Hormon yang dihasilkan kelenjar timus salah
satunya adalah timosin, berfungsi untuk
merangsang kerja sel limfosit T.

Fungsi kelenjar timus:
1) Mengaktifkan hormon pertumbuhan (GH).
2) Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin.
3) Membentuk sistem imun.


F. KELENJAR PENCERNAAN DAN PANKREAS

Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar
lambung dan kelenjar usus.
Kelenjar lambung terdapat pada dinding
lambung. Kelenjar lambung menghasilkan
hormon gastrin yang memacu pembentukan
getah lambung pada daerah fundus lambung.
Kelenjar usus terdapat pada dinding usus.
Kelenjar usus menghasilkan hormon berupa
hormon kolesitokinin dan sekretin.

1) Hormon kolesistokinin (CCK) berfungsi
sebagai perangsang kelenjar empedu untuk
mengeluarkan cairan empedu.

2) Hormon sekretin (SCT) berfungsi sebagai
perangsang pankreas dalam menghasilkan
getah pankreas.

Pankreas adalah kelenjar ganda yang tersusun
atas kelenjar endokrin berupa pulau Langerhans,
dan kelenjar eksokrin berupa sel-sel asiner yang
menghasilkan getah pankreas.

Pulau Langerhans menghasilkan hormon
glukagon pada sel α, sedangkan hormon insulin
pada sel β.

Hormon glukagon dan insulin adalah hormon
yang bekerja secara antagonis. Keduanya
berfungsi untuk mengatur metabolisme glukosa
dalam tubuh.

Pengaturan glukosa oleh hormon glukagon dan
insulin dilakukan dengan mekanisme rest and
digest:
1) Jika kadar gula darah rendah, maka
glukagon merangsang hati untuk mengubah
glikogen menjadi glukosa ke darah.
2) Jika kadar gula darah tinggi, maka insulin:
 Merangsang sel hati dan sel lain untuk
mengabsorpsi lebih banyak glukosa
 Meningkatkan laju respirasi seluler
 Merangsang sel lemak untuk mengubah
glukosa menjadi lemak

G. KELENJAR ADRENAL
Kelenjar adrenal atau suprarenalis adalah
kelenjar yang terletak di atas ginjal dan
berbentuk seperti topi.

Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian, yaitu
korteks (luar) dan medulla (dalam).
Kelenjar adrenal bagian korteks dipengaruhi
oleh ACTH dari kelenjar hipofisis dan
menghasilkan hormon kortison berupa
glukokortikoid dan mineralokortikoid.

Kelenjar adrenal bagian medulla menghasilkan
hormon adrenalin dan noradrenalin.
Hormon adrenalin dan noradrenalin adalah
hormon yang bekerja secara antagonis.

Keduanya berfungsi secara umum untuk
mengatur metabolisme glukosa dalam tubuh.
Pengaturan glukosa oleh hormon adrenalin dan
noradrenalin dilakukan dengan mekanisme fight
or flight bersama hormon glukagon dan insulin


H. KELENJAR PINEAL

Kelenjar pineal adalah kelenjar yang terletak di
bagian pusat otak, terselip di sebuah lekukan
dimana dua badan talamus otak bergabung, dan
berukuran kecil seperti biji pinus.

Kelenjar pineal berfungsi untuk mengatur ritmis
biologis manusia (biological rhythm).
Hormon yang dihasilkan kelenjar pineal adalah
hormon melatonin, yang dihasilkan berdasarkan
siklus terang-gelap atau panjang siang dan
malam lingkungan.

Hormon melatonin mempengaruhi kinerja
kelenjar hipofisis dan organ reproduksi.
Perjalanan lintas zona waktu dan pencahayaan
berlebih pada malam hari dapat menyebabkan
kekacauan ritmis biologis sehingga
mengacaukan pembentukan hormon melatonin.


I. KELENJAR KELAMIN

Kelenjar kelamin terdiri dari ovarium
(perempuan) yang terletak di rongga perut dan
testis (laki-laki) di daerah sekitar selangkangan.
Ovarium adalah kelenjar kelamin yang
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Testis adalah kelenjar kelamin yang
menghasilkan hormon testosteron (androgen)

J. GANGGUAN PADA SISTEM HORMON

Gangguan yang terjadi pada sistem hormon:

1) Dwarfisme, kekerdilan akibat kekurangan GH.
2) Gigantisme, keraksasaan akibat kelebihan GH.
3) Akromegali, pertumbuhan tidak seimbang
akibat kelebihan GH saat dewasa.
4) Kretinisme, kekerdilan dan keterbelakangan
mental akibat kekurangan hormon tiroid.
5) Myxdema, rendahnya kecepatan metabolis￾me tubuh akibat kekurangan hormon tiroid.

6) Gondokan, pembengkakan kelenjar tiroid
akibat kelebihan hormon tiroid atau
penumpukan iodium.
7) Morbus basedowi, hipermetabolisme akibat
kelebihan hormon tiroid dengan gejala
gugup, napas cepat tidak teratur, dan mata
terbelalak.
8) Graves disease, hipermetabolisme akibat
kelebihan hormon tiroid yang menyebabkan
penyakit autoimun.
9) Von Recklinghousen, keadaan dimana
kadungan kapur dalam urin meningkat,
sedangkan keadaan tulang menjadi rapuh.
10) Addison, kerusakan korteks adrenal yang
mempengaruhi produksi hormon kortison
dengan gejala kelelahan, nafsu makan
berkurang, tekanan darah rendah.

11) Sindrom Chusing, kelebihan hormon
kortison dengan gejala kelelahan, otot
lemah, moonface, merah-merah pada
lengan, edema, menstruasi tidak teratur.
12) Tetani, turunnya kadar kapur dalam darah
akibat kekurangan parathormon, memiliki
gejala kejang otot, gelisah, dan kesemutan.
13) Diabetes insipidus, penyakit beser atau
sering buang air kecil karena kurangnya
produksi ADH.
14) Albino, kekurangan pigmen melanin.
15) Melanisme, kelebihan pigmen melanin.

16) Hipergastrinemia, peningkatan hormon
gastrin dan asam klorida dalam lambung.
17) Gastrinoma, tumor lambung akibat
kelebihan hormon gastrin.
18) Diabetes mellitus, tingginya kadar glukosa
dalam darah akibat sedikitnya hormon
insulin yang dihasilkan pankreas.
Tingginya kadar glukosa dalam darah
menyebabkan urin mengandung glukosa.

Sumber: materi78.co.nr dan beberapa web dan catatan.

Komentar

Postingan Populer